“ Engga pake aja muka gue mulus-mulus aja -kata mereka yang kulitnya cenderung normal.
Atau buat yang merasa kulitnya kering aja tapi
engga merasa bermasalah
Atau dari yang berjerawat merasa salah tapi
gatau harus gimana?”
Pada dasarnya perawatan kulit dibutuhkan bila kita merasa
mengalami masalah kulit dan hadir ketika ingin
kesehatan kulit terjaga. Di Indonesia, perawatan kulit awalnya
hanya digunakan oleh mereka yang berdarah ningrat (kerajaan), itulah kenapa
bangsawan selalu cantik atau minimal, kulitnya indah. Sebab di rawat. Jadi
pertanyaannya kembali lagi bagi kamu yang menjalankan, apakah kamu merasa butuh
agar kulitnya terawat?
Beda cerita dengan ketika kalian punya masalah kulit, kaya berjerawat, kering,
berminyak, flek, pori-pori dan sebagainya itu membutuhkan perawatan sebab
kondisi kulit mereka tidak normal yang jadinya menganggu aktivitas sehari-hari.
Seperti kotoran diwajah, sebaiknya dibersihkan. Sebagian besar masalah kulit
dimulai dari wajah yang kurang bersih. Ingat, kebersihan sebagian dari iman.
Kenapa perawatan tubuh
dan wajah berbeda?
Hal ini disebabkan karena kulit kita punya perbedaan ketebalan dan jaringan
dimasing-masing area. Sebagai bentuk organ terbesar manusia, kulit melakukan
adaptasi juga. Okey, jadi kalau diurutkan,
1. Mata punya area kulit paling tipis, makaya kalau kalian merem
kalian bisa liat pembuluh darah atau kalau kalian balik kelopaknya langsung
kelihatan aja pembuluh dara.
2. Wajah lebih tebal 5x dibanding mata, tapi Tuhan adil, jaringan
penyusun kulit di wajah lebih banyak makanya lebih responsif untuk hal baik maupun
buruk. (Laneige, 2018)
3. Kulit tangan kita lebih tebal dari wajah (sampai 20-30
lapisan sel kulit) (Xian, Suetake, Tagami, 1999)
4. Kulit punggung kita lebih tebal dari tangan & kaki (ibid)
5. Kulit bagian telapak kaki & tangan paling tebal (50-86
lapisan sel kulit), makanya lebih toleransinya lebih besar dan pada jaringan
ini juga ga punya tempat folikel rambut. (ibid)
Nah jadi bisa disimpulkan semakin tipis dia, semakin intensive perawatan yang
dibutuhkan. Hal ini mengacu sebagai fungsi dari kulit itu sendiri. Bayangin aja
kalau telapak kaki kita setipis wajah, akan gampang banget lecet kan ketika
jalan jauh? Maka dari itu sekarang banyak produk yang spesialisasi dibidang
tertentu. Namun secara garis besar biasanya dibagi jadi 2, wajah dan tubuh.
Tapi,
kenapa sih skincare yang kalian kenal itu
kok ya banyak banget? Kalau badan cuma pake sabun biar bersih dan pake lotion
biar lembab, kenapa bisa ada banyak perawatan bahkan sampai 10 tahapan
perawatan kulit atau 10 step Korean skincare?
Perbedaan dokter kecantikan dan dokter kulit, dan
kondisi yang mengharuskan ke mereka.
Sebenarnya, engga ada yang 'salah' dan 'benar' dalam menggunakan tahapan
skincare yang ada, adalah yang sesuai dengan kondisi kulit kita dan perasaan
nyaman ketika menggunakan urutan skincare. Setelah sering ikutan launching dan aneka seminar soal skincare,
sebenarnya urutan itu dibuat oleh perusahaan besar yang tujuannya untuk membuat
penjualan produk mereka dengan klaim yang bisa dipertanggung jawabkan soalnya
mereka pasti punya pusat riset ya.
Aku cari artikel di google scholar, juga
dikit banget yang bahas soal penelitian ini. Kebanyakan penelitian tertutup
yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan ataupun klinik.
Artikel ini telah dimuat di tiaranab.com
0 komentar:
Post a Comment