Sudah pernah dengar yang
namanya diet mayo atau no salt diet? Well, sebetulnya
diet ini udah ada dari zaman dulu banget dan sempat hits di
tahun 2015-an. Diet ini nggak cuma fokus menurunkan berat badan, tapi bisa juga
memperbaiki pola hidup makanan kita yang mungkin awalnya nggak sehat. Itu juga
yang jadi salah satu alasan saya ingin memulai diet ini! Bagi saya, angka di
dalam timbangan yang semakin ringan hanyalah sebuah bonus. Tapi, fokus dari
diet yang saya lakukan sebetulnya untuk memperbaiki pola makan, karena saya
udah ketagihan banget sama MSG dan makanan yang asin! Bagi saya, kalau nggak
‘gurih’, nggak nendang!
Why am i doing this
Sampai pada akhirnya makan-makanan
yang gurih mulai bikin badan saya terasa nggak nyaman, kepala saya juga sering
sakit dan terasa berat. Saat itulah saya merasa harus merubah pola makan. Ciri
khas dari diet mayo nggak cuma porsi makanan yang ditakar, makanan kita juga
nggak boleh ditambah dengan bumbu seperti garam, dan MSG. Gula yang digunakan
juga bukan gula jenuh, kalau ingin minum teh, kita hanya diperbolehkan minum
menggunakan gula diabetes seperti Tropicana atau Equil. Minyak juga dibatasin
dalam takaran tertentu. Nah, berhubung menyediakan menu makanan diet mayo is
going to be such a hassle, saya pesan katering dari @byebyebellyid. Saya
mencoba sekeras mungkin mematuhi setiap peraturan yang ada sambil melihat, how
far can i go with this diet.
How
it felt
Awalnya saya pikir apa susahnya sih
diet cuma nggak pakai bumbu? Toh, takaran makanannya juga kayaknya nggak
parah-parah amat. Di zaman SMA dulu, saya pernah seharian cuma makan telur 1
butir dan roti 1 slice gara-gara diet mati-matian! (Jangan
ditiru ya) Tapi ternyata, saat mencoba diet yang satu ini, saya malah mixed
feelings banget. Sempat ingin berhenti di tengah jalan, tapi akhirnya
saya berhasil menyelesaikan diet mayo dengan cukup baik. Apa aja yang harus
saya lalui?
Sakit kepala dan lemas di 2 hari pertama
2 hari pertama adalah hari-hari terberat buat saya. Bukan karena lapar, tapi lebih karena saya nggak kuat dengan sakit kepala dan lemas akibat mengikuti diet tersebut. Awalnya sempat takut sih, jangan-jangan diet ini adalah tipe diet yang nggak sehat dan nggak boleh diikuti. Tapi ternyata, setelah membaca pengalaman Ci Nopai diet Mayo di tahun 2015 dulu, ternyata memang betul, 2-3 hari pertama adalah masa-masa terberat! Katanya, badan berada dalam kondisi detoksifikasi, membiasakan diri dari yang awalnya ketergantungan dengan garam dan bumbu. So this is a sign of a good thing. Itu sebabnya diet mayo perlu diseimbangi dengan minum yang banyak minimal 3 liter perharinya, dan tidur yang cukup selama minimal 8 jam. Kita juga nggak boleh olahraga berat selama menjalankan diet, hanya boleh melakukan jalan sekitar 45 hingga 60 menit tanpa berkeringat.
Hari ke 4&5, porsi makanan semakin sedikit
Hari ke 4 badan saya sudah nggak
lagi lemas dan sakit kepala karena sudah mulai sedikit lebih beradaptasi dengan
asupan makanan yang baru. Tapi entah kenapa, di hari ke 4 dan ke 5 porsi makan
yang diberikan semakin sedikit. Terutama di hari ke 4, dinner yang
diberikan hanya berupa pepaya dan susu! Sudah sedih banget ketika saya melihat
makanannya karena saya pikir saya akan melewati malam hari kelaparan. Tapi
ternyata nggak seberat itu kok. Karena 3 hari sebelumnya sudah mulai mengurangi
makanan, perut jadi lebih terbiasa. Dinner menggunakan pepaya
dan susu ternyata cukup mengenyangkan bagi saya!
Hari 9, mulai ‘eneg’ lihat makanan
Se-enak-enaknya catering
diet mayo, tetap saja diet ini sama sekali nggak menggunakan garam dan MSG
yang mungkin bisa meningkatkan selera makan. Itu sebabnya walaupun dalam
kondisi lapar sekalipun, di hari ke 9 saya mulai nggak tertarik melihat
makanan. Semua makanan terasa sama saja dan nggak menarik untuk di makan. Di
hari-hari seperti ini, saya jadi craving banget yang namanya cookies,
cake, atau apapun yang manis-manis. Gimanapun, mengurangi asupan gula
betul-betul membuat badan jadi lebih lemas dari biasanya, walaupun masih bisa
beraktivitas seperti biasa.
Hari 10-13, sudah mulai terbiasa dengan pola makan baru
Menjelang hari-hari terakhir selesai
diet, segalanya jadi jauh lebih mudah kok! Saya udah nggak lagi perlu menunggu-nunggu
jam makan tiba. Walau memang sih, kalau melihat makanan yang gurih dan manis,
saya masih akan tetap ngiler! Tapi nggak sesulit sebelumnya. Badan jadi kerasa
lebih enteng, porsi makan juga jadi jauh lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
Kalau dulu saya nggak kenyang cuma makan cathering yang diberikan, sekarang
udah jadi kenyang banget, bahkan nggak habis!
Final verdict
Total berat yang berkurang setelah melakukan 13 hari diet adalah sekitar 4 kg, dengan catatan saya sangat jarang berolahraga ketika melakukan diet. Olahraga yang saya lakukan hanya sekitar 2-3 kali jalan pagi. Perubahan yang paling dirasakan adalah saya jadi lebih sensitif sama makanan-makanan yang berbumbu dan hampir semua makanan jadi terasa asin! Saya jadi lebih berhati-hati ketika memilih makanan, badan juga terasa lebih ringan. Menurut saya, walaupun memang selama 13 hari saya cukup ‘menderita’, namun semua terbayarkan di akhir diet. Perubahan paling signifikan juga saya rasakan lewat kulit saya yang jadi JAUH lebih glowing dan sehat. Awalnya saya pikir semua akibat skincare yang saya gunakan, tapi ternyata memang mengurangi asupan garam, MSG, terutama gula bisa membuat kulit jadi lebih glowing. Padukan dengan skincare yang tepat, wajah saya nggak pernah se-sehat ini sebelumnya!
BEFORE vs. AFTER DIET – muka nggak lagi bloated dan lebih
v-shaped
Jadi, buat kamu yang ingin
menurunkan berat badan, atau ingin memperbaiki pola makan kamu, menurut saya
diet mayo bisa jadi salah satu alternatif yang bisa kamu coba, sih. Tapi balik
lagi, sebelum melakukan diet apapun, jangan lupa untuk berkonsultasi dulu ke
dokter ya! Karena setiap orang pasti punya kondisi yang berbeda-beda dan diet
yang harus disesuaikan. Terutama di masa pandemi seperti ini, kalau kamu memang
nggak kuat diet, jangan dipaksakan. Yang penting pastikan nutrisi kamu dalam
sehari cukup terpenuhi!
Most of all, stay safe and healthy!
Artikel ini telah tayang di
Femaledaily.com dengan Judul Diet Tanpa Garam Selama 13 Hari, Bikin Kulit Glowing?
0 komentar:
Post a Comment